Sabtu, 11 Mei 2013

ANTARA DHOHIR & BATIN

ANTARA DHOHIR & BATIN
by Muhammad Misdi Elyumna

Setiap makhluk yang ada di bumi dan di seluruh alam semestas ini semua berpasang-pasangan. Yaitu siang dan malam, pagi dan petang, laki dan perempuan, matahari dan bulan, kucing laki dan kucing perempuan, bebatuan, tumbuh-tumbuhan, dan seterusnya termasuk jiwa ini ada dhohir dan ada batin. Subahanllah. Maha Suci Allah yang menciptakan makhlukNya berpasang-pasangan. Terlepas dari itu semua, ternyata yang menarik dan sangat luar biasa adalah mereka selalu dalam keadaan bertasbih, yaitu mensucikan Allah tanpa henti, sampai hari kiamat. 

Ketika badan ini sakit, tentu kita langsung merasa kurang segar dan kurang semangat diakibatkan oleh tubuh  mengalami kekurangan vitamin dan penurunan kekebalan tubuh. Sehingga jatuh sakit. Namun demikian yang terjadi, kita langsung faham dan mengerti bahwa jasad ini perlu perawatan dan pengobatan. Yaitu pergi ke dokter atau beli obat generik ke apotik terdekat. Bahkan dahsyatnya, jika sakit flue obatnya mixagrip, terkena luka ya ambil betadin. Langsung tahu obatnya. Tapi kalau batinnya sedang sakit, demam akibat lama tidak mukul orang, sakit gigi akibat lama tidak mencaci maki, kita tidak langsung  tahu apa obatnya. Sangat aneh diri kita ini. Berarti terjadi ketimpangan dalam memberi pemenuhan supplay vitamin di masing-masing pasangan.

Adakah kita cepat juga menyadari dan memahami pasangan yang satunya bila sedang mengalami sakit? Untuk memahami penyakit batin, kadang harus membutuhkan waktu yang cukup lama dan bahkan bertahun-tahun untuk menyadarinya. Saat batin merasa gundah gulana, penyakit melacurkan diri dalam praktik korupsi dan aborsi anggaran, batin mengalami kekurangan  makanan dan minuman alQur'an dan asSunah, ternyata tetap saja kita bawa ke restoran dan mall-mall. Tidak lain adalah apabila batin atau hati ini mengalami sakit tentu obat dan penyembuhnya adalah nasehat spiritual dan ibadah. 

Jika sakitnya tidak tahu siapa yang punya dunia ini, ya obatnya nasehat Tauhid Ilahiyah. Jika sakit batinnya adalah lunglai tidak tahu arah dan tujuan hidupnya, ya obatnya adalah  nasehat syariat agama dan ancaman atas dosa-dosa bagi orang-orang yang suka meninggalkan ibadah sholat dan ibadah lainnya. Jika sakitnya adalah selalu tertimpa musibah, bencana, kesulitan hidup yang tidak kunjung padam, ya obatnya kurang lebih mencari harta harus halal dan baik, berzakat dan bersedekah. Dan seterusnya. 

Tidak lain sesungguhnya adalah agar dhohir  dan batin kembali sehat dan bisa beraktifitas kembali seperti biasa. Bahkan jika perlu, kita menghendaki lebih meningkat tajam dalam pergerakan aktifitas masing-masing pasangan tersebut.

Ketajaman batin justru di era yang gak jelas ini sangatlah dibutuhkan dan menjadi material pertama dan yang paling utama. Tempatnya di masjid-masjid, di Majleis Ta'lim, berkumpul dengan para ulama, habaib, ustad, dan orang-orang sholihin lainnya. Jika tidak, kita akan terperangkap dan masuk ke dalam jurang kegelapan yang sangat pekat hitamnya. Yaitu masuk jurang kesombongan yang menuhankan kekuasaan dan jabatan, kedholiman-kedholiman penguasa sesaat seperti bos pabrik wajan, kemunafikan layaknya para professor yang non agamis dimana hasil penelitian-penelitiannya justru mencelakakan dan menghancurkan umat. 

Alhasil, saatnya berubah dan berbenah. Karena dua kata kunci itu sangat dahsyat. BERUBAH dan BERBENAH..! Mumpung baru tanggal 2 bulan Rajab. Bulan taubat dan berbhakti pada Ilahi Robbi. Bulan Sya'ban sudah menunggu dan Ramadhan mengharapkan kita. Semoga panjang umur, sehat wal afiat.

Sadari dan fahami diri ini, jika kita ini ujung-ujungnya akan mati. Persiapkan diri, orang tua, anak dan istri agar taati dan mencintai agama ini, kelak di akherat agar Allah merahmati. Masuk surga yang kita nanti-nanti. 

Semoga Sukses, Salam Sukses Berkah Berlimpah.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar