Rabu, 15 Mei 2013

MANA YANG HEBAT?



MANA YANG HEBAT?
by Muhammad Misdi Elyumna
Description: C:\Users\admin\Downloads\kartun-anak-laki-bawa-pensil.jpg
Seorang motivator dan trainer yang terus meningkatkan kemampuannya dalam presentasi, agar kelihatan hebat dan dahsyat. Mereka berusaha belajar mengolah kata dan kalimat. Bahkan tata cara penampilanpun sampai mengambil jasa designer. Tidak cukup dengan itu, segudang buku terus dibelinya dari penerbit dan toko buku untuk menambah keilmuannya.

Wajar. Mereka punya impian dan target.  Berusaha untuk mengikuti event-event lomba agar menjadi sang juara dan setumpuk sertifikasi. Sehingga mampu menampilkan bahwa dirinya adalah motivator bernilai tinggi dengan penuh prestasi. Training dan seminarpun terus diselenggarakan untuk meningkatkan jam terbang.

Mengejar impian dan target, tapi melupakan maksud. Ketika berprofesi menjadi seorang motivator, sesungguhnya siapakah yang menjadi target?

Setelah hampir dua jam berdiskusi dengan mantan peserta seminar dan training yang memiliki jabatan strategis di perusahaan berkelas internasional, ternyata menemukan kisah lain dari sebuah seminar dan training yang beberapa waktu lalu diselenggarakan. Ada yang merasakan tidak tersentuh dan mengena,  ada lagi,  justru malah melihat dan menonton kehebatan sang motivator dan trainer dengan berbagai gaya dan demontrasi. Menurut dia, ”pak yang di training ini kan saya, Saya malah kurang mengerti apa maksudnya, karena saya semakin banyak  saja melihat demo kehebatan sang motivator”.  “Hebat..hebat.. proook.. prok…prok”,  tepuk riuh applause oleh peserta.

Kalau selesai seminar dan training yang hebat adalah motivatornya, buat apa bayar mahal-mahal. Mestinya yang menjadi hebat adalah peserta yang siap berubah dan berbenah.

Target dan maksud dari sebuah tujuan training adalah peserta. Bukan Anda sebagai sang motivator dan trainer. Kunci adalah niatan tulus dan ikhlas serta harapan perubahan dan manfaat besar bagi umat. Peserta dari tidak mengerti menjadi cerdas, dari tidak tahu menjadi tepat arah dan berjalan benar. Dari keluarga keturunan pesimis, skeptis dan apatis menjadi keluarga yang optimis dan sinergis. Dari takut berbisnis malah berani dan nekat berinvestasi. Dari takut akan resiko, malah berani mengambil resiko. Tentu dengan perhitungan yang jelas.

Itulah kiranya pandangan sekilas tentang target dan maksud dari sebuah seminar dan training yang sesungguhnya. Bukan uang dan reputasi. Akan tetapi perubahan. Apapun kondisi peserta, sang motivator dan trainerlah yang berani mengambil jiwa, hati, perasaan, dan ruhaninya, agar menyatu ke dalam harapan dan keinginan bersama.

Kreatifitas, kesungguhan, niatan ikhlas dan memohon kepada Dzat Pemilik Hidayah dan Seminar, agar keberhasilan dan kesuksesan berpihak kepada peserta dan Anda sebagai sang motivator.

Wallahu a’lam.

Salam SUKSES BERKAH BERLIMPAH..

    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar