MANA YANG HEBAT?
by Muhammad Misdi
Elyumna

Seorang motivator dan
trainer yang terus meningkatkan kemampuannya dalam presentasi, agar kelihatan hebat
dan dahsyat. Mereka berusaha belajar mengolah kata dan kalimat. Bahkan tata
cara penampilanpun sampai mengambil jasa designer. Tidak cukup dengan itu, segudang
buku terus dibelinya dari penerbit dan toko buku untuk menambah keilmuannya.
Wajar. Mereka punya
impian dan target. Berusaha untuk
mengikuti event-event lomba agar menjadi sang juara dan setumpuk sertifikasi.
Sehingga mampu menampilkan bahwa dirinya adalah motivator bernilai tinggi
dengan penuh prestasi. Training dan seminarpun terus diselenggarakan untuk
meningkatkan jam terbang.
Mengejar impian dan target,
tapi melupakan maksud. Ketika berprofesi menjadi seorang motivator, sesungguhnya
siapakah yang menjadi target?
Setelah hampir dua jam
berdiskusi dengan mantan peserta seminar dan training yang memiliki jabatan
strategis di perusahaan berkelas internasional, ternyata menemukan kisah lain
dari sebuah seminar dan training yang beberapa waktu lalu diselenggarakan. Ada yang
merasakan tidak tersentuh dan mengena, ada
lagi, justru malah melihat dan menonton
kehebatan sang motivator dan trainer dengan berbagai gaya dan demontrasi. Menurut
dia, ”pak yang di training ini kan saya, Saya
malah kurang mengerti apa maksudnya, karena saya semakin banyak saja melihat demo kehebatan sang motivator”. “Hebat..hebat.. proook.. prok…prok”, tepuk riuh applause oleh peserta.
Kalau selesai seminar dan training yang hebat
adalah motivatornya, buat apa bayar mahal-mahal. Mestinya yang menjadi hebat
adalah peserta yang siap berubah dan berbenah.
Target dan maksud dari sebuah
tujuan training adalah peserta. Bukan Anda sebagai sang motivator dan trainer. Kunci
adalah niatan tulus dan ikhlas serta harapan perubahan dan manfaat besar bagi
umat. Peserta dari tidak mengerti menjadi cerdas, dari tidak tahu menjadi tepat
arah dan berjalan benar. Dari keluarga keturunan pesimis, skeptis dan apatis
menjadi keluarga yang optimis dan sinergis. Dari takut berbisnis malah berani dan
nekat berinvestasi. Dari takut akan resiko, malah berani mengambil resiko. Tentu
dengan perhitungan yang jelas.
Itulah kiranya pandangan
sekilas tentang target dan maksud dari sebuah seminar dan training yang
sesungguhnya. Bukan uang dan reputasi. Akan tetapi perubahan. Apapun kondisi
peserta, sang motivator dan trainerlah yang berani mengambil jiwa, hati,
perasaan, dan ruhaninya, agar menyatu ke dalam harapan dan keinginan bersama.
Kreatifitas,
kesungguhan, niatan ikhlas dan memohon kepada Dzat Pemilik Hidayah dan Seminar,
agar keberhasilan dan kesuksesan berpihak kepada peserta dan Anda sebagai sang
motivator.
Wallahu a’lam.
Salam SUKSES BERKAH
BERLIMPAH..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar